Ayahku Inspiratorku


Orang yang paling menginspirasiku adalah ayahku. Aku belajar tentang kesederhanaan darinya. Aku belajar banyak hal dari sosoknya. Dia yang menuntun hidupku, kesabarannya yang melekat kuat pada kasih sayang yang beliau berikan pada kami. Amarahnya yang tak pernah sekalipun ia tunjukkan dengan sikap kasar tetapi diamnya itu yang menggambarkan secara jelas amarahnya. Dan kutahu amarahnya itu adalah caranya untuk menegurku ketika kulalai, menuntunku menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih mawas diri. Ayahku dengan penuh kesabaran bekerja keras untuk kami, walaupun tak semua bisa beliau berikan untuk kami. Tapi hadirnya sosok ayah sehebat beliau dalam hidupku adalah hal terindah, hal terbaik yang Tuhan berikan. Dia sosok laki-laki yang mengayomi keluarganya, bertanggung jawab dan tegas.
Beliau  tak segan-segan membantuku membuat prakarya sekolah seharian, kami berbagi tugas ketika kulelah memotong kayu dengan gergaji, dia akan mengambil alih tugasku dan menyelesaikannya lebih baik. Walaupun sampai saat ini aku belum bisa mengendarai motor sendiri, ayahku selalu bersedia untuk mengantarku ke berbagai tempat kecuali ada hal yang penting. Beliau salah satu sumber semangatku, beliau ayah terhebat yang kumiliki. Aku pernah melihat ayahku bangun tiap malam dan berdoa begitu khusyu di atas sajadahnya. Kurasakan begitu tulusnya beliau mencintai kami dan berdoa yang terbaik untuk kami. Semoga suatu saat kubisa membuatmu tersenyum bangga padaku, ayah. Semoga suatu saat kubisa mengajakmu menunaikan rukun islam yang terakhir. Semoga ayah selalu sehat dan bahagia dimanapun ayah berada. 

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 27 April 2012

Ayahku Inspiratorku


Orang yang paling menginspirasiku adalah ayahku. Aku belajar tentang kesederhanaan darinya. Aku belajar banyak hal dari sosoknya. Dia yang menuntun hidupku, kesabarannya yang melekat kuat pada kasih sayang yang beliau berikan pada kami. Amarahnya yang tak pernah sekalipun ia tunjukkan dengan sikap kasar tetapi diamnya itu yang menggambarkan secara jelas amarahnya. Dan kutahu amarahnya itu adalah caranya untuk menegurku ketika kulalai, menuntunku menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih mawas diri. Ayahku dengan penuh kesabaran bekerja keras untuk kami, walaupun tak semua bisa beliau berikan untuk kami. Tapi hadirnya sosok ayah sehebat beliau dalam hidupku adalah hal terindah, hal terbaik yang Tuhan berikan. Dia sosok laki-laki yang mengayomi keluarganya, bertanggung jawab dan tegas.
Beliau  tak segan-segan membantuku membuat prakarya sekolah seharian, kami berbagi tugas ketika kulelah memotong kayu dengan gergaji, dia akan mengambil alih tugasku dan menyelesaikannya lebih baik. Walaupun sampai saat ini aku belum bisa mengendarai motor sendiri, ayahku selalu bersedia untuk mengantarku ke berbagai tempat kecuali ada hal yang penting. Beliau salah satu sumber semangatku, beliau ayah terhebat yang kumiliki. Aku pernah melihat ayahku bangun tiap malam dan berdoa begitu khusyu di atas sajadahnya. Kurasakan begitu tulusnya beliau mencintai kami dan berdoa yang terbaik untuk kami. Semoga suatu saat kubisa membuatmu tersenyum bangga padaku, ayah. Semoga suatu saat kubisa mengajakmu menunaikan rukun islam yang terakhir. Semoga ayah selalu sehat dan bahagia dimanapun ayah berada. 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ Sang Pena Hijau | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger