Dan Tersenyumlah

Tersenyumlah adikku...
Karena dengan senyumanmu itulah yang membuatku bangga menjadi kakakmu
Dengan senyumanmu itu membuatku semangat menjalani pilihanku
Dan tersenyumlah adikku...

Kuingin kau membagi sedihmu padaku
Kuingin kau mengungkapkan semua mimpi-mimpimu padaku
Kuingin kau menceritakan hal-hal seru yang kau alami hari ini
Kuingin kau bahagia dalam hidupmu

Tahukah kau betapa ingin aku membelikan tas yang bagus untukmu
Tahukah kau betapa ingin diriku memberimu banyak hal yang kau butuhkan
Tahukah kau betapa ingin diriku memberikan solusi atas permasalahanmu
Menjadi tempatmu berkeluh kesah dan mendukung setiap langkahmu

Tapi kau tahu adikku, kehidupan begitu keras
Kadang kita harus menerima apa yang tidak kita inginkan
tetapi itulah yang terbaik dan kita butuhkan
Jalanilah proses ini dapatkan hikmah itu

Kuingin kau tumbuh dewasa dengan bijak
Menjadi pribadi yang pandai bersyukur dan ikhlas
Tak penting kita berada dimana
Doaku selalu menyertaimu

Dan tersenyumlah adikku,
Tuhan mendengar doa kita
Disini ku terus berusaha untukmu
Berharap suatu saat bisa membuatmu tersenyum lepas denganku.


Telling The World (Taio Cruz)

Every part in my heart I'm giving outEvery song on my lips I'm singing outAny fear in my soul I'm letting goAnd anyone who asks I'll let them know
She's the one, she's the one, I say it loudShe's the one, she's the one, I say it proudRing a bell, ring a bell for the whole crowdRing a bell, ring a bell
I'm telling the world that I've found a girlThe one I can live for, the one who deserves
Every part in my heart I'm giving outEvery song on my lips I'm singing outAny fear in my soul I'm letting goAnd anyone who asks I'ma let 'em know
She's the one, she's the one, I say it loudShe's the one, she's the one, I say it proudRing a bell, ring a bell for the whole crowdRing a bell, ring a bell
I'm telling the world that I've found a girlThe one I can live for, the one who deservesTo give all the light, a reason to flyThe one I can live for, a reason for life
I'm telling the world that I've found a girlThe one I can live for, the one who deservesTo give all the light, a reason to flyThe one I can live for, a reason for life

Promise



When i was confused about love,
When i went through hard time with my memories,
When my life was filled with boring days you alwyas made them special,
You're  the one who only turn to me,
 You're the one who's always next to me.
But i've never been able to tell you how I feel,
I've never felt nervous around you;
But after watching over you and laughing with you.

I think I've grown attached to you,
I've always walked each day alone,
But now i want to walk while holding your hand,
As you watch over me closer than my shadow,
I've realized what you felt for me, and it might be a little late,
But i'll leave traces of her behind, and keep my eyes on you,
Who cried away from my sight, it's all for you,
Now i'm going to give my love to you.


Awal Kisahku

             Hidup dan terus bertahan hidup di kampung orang, untuk gadis kecil sepertiku terlihat sangat berbahaya. Namun itulah yang kujalani saat ini, setelah kuputuskan untuk memilih universitas ini aku berjanji untuk melakukan yang terbaik. Karena pilihannya hanyalah maju ke depan. Temanku pernah bertanya "kenapa diriku begitu semangat, kutak pernah menangis walaupun kutak diantar ke bandara Sultan Hasanuddin oleh orang tua, tidak diantar sampai ke asrama TPB IPB bogor. Menurutku semua itu, tak masalah selama aku mampu melakukannya sendiri. Kupura-pura tak tahu apapun bahaya, kendala, hambatan yang mungkin segera datang menghadang langkahku. Kutak peduli semua itu, yang kutahu hanyalah berusaha, belajar dan berdoa.
                    Alhamdulillah, setidaknya aku diantar adikku dan pamanku ke bandara. Kemudian bertemu dengan saudara-saudari baru ku "Ika, takbir, gerland, fuad, risqi". Hatiku merasa tenang, aku tidak sendiri. Asalkan ada mereka didekatku, kuyakin semuanya tetap aman. Mereka semua saudaraku, ku merasa jadi adik kecil yang selalu ikut mereka. hehehe, nggak apa la yah. Mereka sangat membantuku, wahhhh terima kasih karena kumerasa kutak sendiri disini. Ada kalian tepatnya. Ketika masuk diasrama, setelah seminggu tepatnya ternyata kamarku ada yang punya dan seharusnya aku di asrama lain. Dia datang dengan ayah ibu kakek nenek adik kakak mereka. Wahhh, betapa beruntungnya dirimu. Kemudian aku memberikan kunci kamarku pada ibunya, *sebenarnya agak takut ma ibunya, heheh , dan kubereskan semua barangku. ember, timba, koper, dan tasku keluar kamar dan meminta kunci lagi di meja registrasi. Saat itulah, pertama kalinya kumenangis di Bogor. Ternyata itu yah rasanya jauh dari keluarga, kutak punya satupun keluarga di bogor. kubingung harus bagaimana, kenapa begitu menyedihkan. Alhasil, aku mendapat kunci di lantai 5 rusunawa. Pertolangan itu datang, salah seorang teman yang kukenal saat registrasi di GWW, namanya Hastia Windri. Dia membantuku mengangkut semua barangku ke kamar baruku. 
                        Semua berlalu begitu saja, kutak pernah lagi memikirkan hal itu. Namun, yang terpikirkan akibat peristiwa tersebut apakah ini pilihan ke IPB adalah keputusan yang tepat? rasa sesak itu datang lagi. Tapi aku tak punya pilihan lain selain bertahan disini. Kukumpulkan semua semangat, tenaga yang tersisa. AKU HARUS BISA. Akan kubuktikan bahwa aku mampu dan ini pilihanku yang paling tepat. 
                          Awalnya memang sulit tapi setelah kujalani, begitu indah. Kutemukan duniaku disini. Proses itulah yang kudapat dan membuatku lebih baik insyaallah. Aku sangat senang.... Engkau selalu tahu cara yang tepat mengajariku. Kuyakin Engkau memberiku tempat ini, untukku belajar banyak hal dan mensyukuri setiap hal yang kau berikan. Terima kasih Ya Allah.... ^_^

Sahabatku

Ini tangan sahabatku, dia salah satu sahabat terbaik yang kumiliki. Dengan tangannya itu, ia memberi banyak  untuk orang-orang disekitarnya. 
" betapa beruntungnya diriku, menjadi salah satu sahabatmu. kau telah mengajariku banyak hal, menghapus air mataku, menerima setiap sesak yang kurasa, membagi bahagiamu denganku, berbagi semua cerita yang kau tahu kepadaku walaupun pernah ada rahasiaku yang tidak kuberitahukan kepadamu, heheh"

Beberapa hari kemarin ia pernah bertanya kepadaku lewat telepon:
"zam, siapa yang terakhir kali sebelum saya yang pernah menelponmu?"
aku diam, dan tertawa " kawan, kapan terakhir kali kau menelponku yah". Hahahaha, Kami tertawa bersama. 
                      Masih teringat jelas, ketika hari dimana pengumuman snmptn itu datang. Dirimu datang menjemputku untuk melihat pengumuman di internet rumahmu. Hatiku tak karuan menunggu website snmptn loading, hingga akhirnya terbuka dan alhamdulillah aku diterima di IPB. Tanganku dingin, tak percaya aku bisa lulus di IPB. Waaaawww, senang banget. Meski ada khawatir dalam hatiku, kau tahu itu. Kau coba menguatkan tekadku, selalu mendukungku. Dukungan itu yang selalu membuatku kuat  atas keputusanku hingga saat ini. Orangtuamu yang kuanggap seperti orang tuaku sendiri turut memberikan selamat dan doa padaku, betapa bahagianya aku saat itu. Kemudian, di tengah hujan deras malam itu kau mengantarku pulang untuk memberitahu orang-orang di rumahku. "hatiku sangat senang, tapi ada suatu hal yang mengganjal" huffff, tenang zam. Terima kasih, sahabat...
                        Dirimu pernah rela mengorbankan waktumu untuk menemaniku menemui ibuku yang jaraknya lumayan jauh dari rumahmu. Mengajakku ke tempat-tempat indah, keliling-keliling dan sedikit menjahiliku, kenapa dirimu begitu banyak memberi. kutak tahu apa aku bisa memberi sebanyak kebahagiaan yang telah kau beri. Hanya doaku, smoga dimana pun dirimu berada Allah akan selalu melindungimu. Rasanya kutak dapat menahan air mata ini ketika kau menelponku. hehehehe, rinduku sahabatku. 
                   Tak dapat kukatakan semua hal yang telah dirimu lakukan untukku, kutak pernah bisa membalas semuanya. Yang bisa kuberikan, aku tetap sahabatmu sampai kapanpun. Ada banyak hal yang tak bisa kuungkapkan dalam tulisan ini, namun tersave kuat dalam memoriku. hatiku full dengan hal-hal tentangmu kawan. dimanapun dirimu berada, kuyakin kau akan menjadi orang selalu menebarkan kebahagian untuk orang-orang disekitarmu. 

We Are The Texas, we never walk alone ^^

Rasanya sudah begitu lama tidak melihat kalian semua. Apa kalian baik-baik saja? Rindu akan masa itu. 

Setiap detail hal yang telah kita lewati bersama dalam kelas itu, hal yang patut kusyukuri adalah pernah mengenal kalian semua. "Canda tawa hari ini kan jadi smangat untuk masa depan...".
Kuingat sebuah lagu pandawa scout :

" disini.... ditengah lapang ini... kita bersama. Disini... tlah kita lewati memori yang takkan pernah terlupa..."
                Kalian menjadi memori indah dalam otakku, mengantarkan impuls rindu tiap kali kulihat foto ini. Hahahah, lumayan lebay sih kata-kataku. Tapi intinya kurindu kalian. Saat kalian baca tulisan ini, kuharap kalian juga rindu padaku. Canda tawa yang kalian hiasi dalam keseharian kita di sekolah. Aku memang bukan tipe sanguinis, yang mampu menghebohkan kelas, yang mampu menghidupkan suasana hening. "mendengar, senyum, diam" hanya itu yang bisa kulakukan. Yah, begitulah... aku tipe orang yang belum bisa mengungkapkan apa yang ada dipikiranku, apa yang kurasa. haahaha, Itu diriku yang dulu. Sehingga mungkin kalian mengenalku dengan sosok yang kalem (cieeeh), pendiam (wuihhhh padahal aslinya banyak maunya), cengeng (hidup telah mengajariku banyak hal: air mata mengalir dengan turunnya berat badan) yah hasilnya aku masih tetap kurus sampe sekarang, nah tapi aku tetap anak baik-baik kok. hehe, 
                  Dimanapun kalian berada, semoga loe...loe... semua pada sehat, senyum semangat *smash bgt, sukses selalu. Amin ya Allah.... 
                 

how to say it

              Pengumuman adalah sesuatu hal yang dinanti, bisa menjadi hal yang ingin dikenang sampai nanti tapi bisa menjadi hal yang tidak ingin diingat lagi. Dan jawaban yang kuterima hari itu, adalah kekecewaan. Awalnya sangat menyedihkan, menangispun tidak bisa. Tersenyumpun tak sanggup, trus.... hanya berjalan tanpa ekspresi. Berjalan sendiri dalam keheningan malam, yang sedikit berbisik ( auuuuuuuhhhhhh ) "ini hal yang wajar, ayolahhhh". Kusadari banyak hal yang telah kulakukan dan itu tidak baik. Sebuah individualisme dalam kelompok, kolerisme dalam persaudaraan, tak cukup mengerti dan memahami, kesalahpahaman, dan obsesi serta segala hal yang terlalu. Mungkin menurutNya, tak sebaiknya itu berlanjut. Hingga kusadari semua hal itu.

           Semua pikiran tentang hal itu, hilang bersama berlalunya angin malam. kuteruskan langkahku...karena pilihannya cuma maju ke depan. Besok ada hal yang lebih penting sedang menanti. Rasanya senang banget bisa menjadi salah satu peserta seleksi panel di sebuah kegiatan di Jakarta. Hal yang terpikir bahwa akan ada para inspirator muda yang siap membagi ilmunya untuk pemuda lain hari itu. Dan itu memang benar terjadi. Walaupun perjalanan cukup membuatku bingung dan harus bertanya hingga belasan atau puluhan kali tentang alamat yang dimaksud namun semua terbayar lunas dengan ilmu dan pengalaman mereka yang bisa kurasakan betapa hidupnya mereka dengan kehidupan mereka saat ini. Berbagi dan mengabdi.
Salah seorang diantara mereka bernama kak david, hal yang sempat kudengar ketika ia bercerita bahwa ia pernah mengemas semua sampah di kosannya dan dimasukkannya ke dalam sebuah kardus besar. Kemudian dia membuang kardus besar yang berisi sampah itu ke sungai dibelakang kosannya. Hari itupun berlalu, dan suatu ketika banjir datang dan menerjang semua rumah di daerah tersebut. Ia tak pernah menyangka bahwa banjir akan melanda kosannya, dan yang lebih mengejutkan lagi karena ia menemukan kembali kardus besar yang isinya sampah yang pernah dulu ia buang.
             Terkadang manusia tidak berpikir panjang atas tindakan mereka, apalagi ketika tindakan itu tidak memberikan efek langsung pada waktu itu juga. Nah, sama halnya dengan kegiatan peduli terhadap lingkungan. Orang dengan gampangnya dan tanpa merasa bersalah membuang sampah di tempat yang mereka kehendaki karena sampah tak pernah balik marah atau menghukum mereka ketika sampah dibuang tempat sembarangan. Tapi namanya aksi=reaksi, suatu saat yah pasti akan kerasa juga kan? salah satu cerita nyata yah seperti pemuda di atas. Kata pepatah, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Namun ketika tak dapat lagi dicegah yah artinya harus diobatilah. Dari pengalaman tersebut, membuat kak david membuat sebuah perubahan di lingkungannya. Ia membentuk sebuah komunitas yang terkait dengan aksi peduli lingkungan. Salah satu hal hebat darinya bahwa komunitas yang ia bentuk itu telah mampu memberikan perubahan di sebuah daerah yang dulunya sangat jorok ( bayangin aja kalo ngomong aja lalat bisa masuk ke mulut) wawwwwwmm, sekarang penduduk disana mulai memanfaatkan limbah dan membuatnya menjadi barang yang bisa bernilai jual dan estetis. Kalau denger ceritanya langsung, wuiiihhh keren dah.. rasanya setelah dengar ceritanya, mau buat komunitas juga dan siap berkontribusi. Amin.

Jumat, 20 Januari 2012

Dan Tersenyumlah

Tersenyumlah adikku...
Karena dengan senyumanmu itulah yang membuatku bangga menjadi kakakmu
Dengan senyumanmu itu membuatku semangat menjalani pilihanku
Dan tersenyumlah adikku...

Kuingin kau membagi sedihmu padaku
Kuingin kau mengungkapkan semua mimpi-mimpimu padaku
Kuingin kau menceritakan hal-hal seru yang kau alami hari ini
Kuingin kau bahagia dalam hidupmu

Tahukah kau betapa ingin aku membelikan tas yang bagus untukmu
Tahukah kau betapa ingin diriku memberimu banyak hal yang kau butuhkan
Tahukah kau betapa ingin diriku memberikan solusi atas permasalahanmu
Menjadi tempatmu berkeluh kesah dan mendukung setiap langkahmu

Tapi kau tahu adikku, kehidupan begitu keras
Kadang kita harus menerima apa yang tidak kita inginkan
tetapi itulah yang terbaik dan kita butuhkan
Jalanilah proses ini dapatkan hikmah itu

Kuingin kau tumbuh dewasa dengan bijak
Menjadi pribadi yang pandai bersyukur dan ikhlas
Tak penting kita berada dimana
Doaku selalu menyertaimu

Dan tersenyumlah adikku,
Tuhan mendengar doa kita
Disini ku terus berusaha untukmu
Berharap suatu saat bisa membuatmu tersenyum lepas denganku.


Telling The World (Taio Cruz)

Every part in my heart I'm giving outEvery song on my lips I'm singing outAny fear in my soul I'm letting goAnd anyone who asks I'll let them know
She's the one, she's the one, I say it loudShe's the one, she's the one, I say it proudRing a bell, ring a bell for the whole crowdRing a bell, ring a bell
I'm telling the world that I've found a girlThe one I can live for, the one who deserves
Every part in my heart I'm giving outEvery song on my lips I'm singing outAny fear in my soul I'm letting goAnd anyone who asks I'ma let 'em know
She's the one, she's the one, I say it loudShe's the one, she's the one, I say it proudRing a bell, ring a bell for the whole crowdRing a bell, ring a bell
I'm telling the world that I've found a girlThe one I can live for, the one who deservesTo give all the light, a reason to flyThe one I can live for, a reason for life
I'm telling the world that I've found a girlThe one I can live for, the one who deservesTo give all the light, a reason to flyThe one I can live for, a reason for life

Kamis, 19 Januari 2012

Promise



When i was confused about love,
When i went through hard time with my memories,
When my life was filled with boring days you alwyas made them special,
You're  the one who only turn to me,
 You're the one who's always next to me.
But i've never been able to tell you how I feel,
I've never felt nervous around you;
But after watching over you and laughing with you.

I think I've grown attached to you,
I've always walked each day alone,
But now i want to walk while holding your hand,
As you watch over me closer than my shadow,
I've realized what you felt for me, and it might be a little late,
But i'll leave traces of her behind, and keep my eyes on you,
Who cried away from my sight, it's all for you,
Now i'm going to give my love to you.


Awal Kisahku

             Hidup dan terus bertahan hidup di kampung orang, untuk gadis kecil sepertiku terlihat sangat berbahaya. Namun itulah yang kujalani saat ini, setelah kuputuskan untuk memilih universitas ini aku berjanji untuk melakukan yang terbaik. Karena pilihannya hanyalah maju ke depan. Temanku pernah bertanya "kenapa diriku begitu semangat, kutak pernah menangis walaupun kutak diantar ke bandara Sultan Hasanuddin oleh orang tua, tidak diantar sampai ke asrama TPB IPB bogor. Menurutku semua itu, tak masalah selama aku mampu melakukannya sendiri. Kupura-pura tak tahu apapun bahaya, kendala, hambatan yang mungkin segera datang menghadang langkahku. Kutak peduli semua itu, yang kutahu hanyalah berusaha, belajar dan berdoa.
                    Alhamdulillah, setidaknya aku diantar adikku dan pamanku ke bandara. Kemudian bertemu dengan saudara-saudari baru ku "Ika, takbir, gerland, fuad, risqi". Hatiku merasa tenang, aku tidak sendiri. Asalkan ada mereka didekatku, kuyakin semuanya tetap aman. Mereka semua saudaraku, ku merasa jadi adik kecil yang selalu ikut mereka. hehehe, nggak apa la yah. Mereka sangat membantuku, wahhhh terima kasih karena kumerasa kutak sendiri disini. Ada kalian tepatnya. Ketika masuk diasrama, setelah seminggu tepatnya ternyata kamarku ada yang punya dan seharusnya aku di asrama lain. Dia datang dengan ayah ibu kakek nenek adik kakak mereka. Wahhh, betapa beruntungnya dirimu. Kemudian aku memberikan kunci kamarku pada ibunya, *sebenarnya agak takut ma ibunya, heheh , dan kubereskan semua barangku. ember, timba, koper, dan tasku keluar kamar dan meminta kunci lagi di meja registrasi. Saat itulah, pertama kalinya kumenangis di Bogor. Ternyata itu yah rasanya jauh dari keluarga, kutak punya satupun keluarga di bogor. kubingung harus bagaimana, kenapa begitu menyedihkan. Alhasil, aku mendapat kunci di lantai 5 rusunawa. Pertolangan itu datang, salah seorang teman yang kukenal saat registrasi di GWW, namanya Hastia Windri. Dia membantuku mengangkut semua barangku ke kamar baruku. 
                        Semua berlalu begitu saja, kutak pernah lagi memikirkan hal itu. Namun, yang terpikirkan akibat peristiwa tersebut apakah ini pilihan ke IPB adalah keputusan yang tepat? rasa sesak itu datang lagi. Tapi aku tak punya pilihan lain selain bertahan disini. Kukumpulkan semua semangat, tenaga yang tersisa. AKU HARUS BISA. Akan kubuktikan bahwa aku mampu dan ini pilihanku yang paling tepat. 
                          Awalnya memang sulit tapi setelah kujalani, begitu indah. Kutemukan duniaku disini. Proses itulah yang kudapat dan membuatku lebih baik insyaallah. Aku sangat senang.... Engkau selalu tahu cara yang tepat mengajariku. Kuyakin Engkau memberiku tempat ini, untukku belajar banyak hal dan mensyukuri setiap hal yang kau berikan. Terima kasih Ya Allah.... ^_^

Sahabatku

Ini tangan sahabatku, dia salah satu sahabat terbaik yang kumiliki. Dengan tangannya itu, ia memberi banyak  untuk orang-orang disekitarnya. 
" betapa beruntungnya diriku, menjadi salah satu sahabatmu. kau telah mengajariku banyak hal, menghapus air mataku, menerima setiap sesak yang kurasa, membagi bahagiamu denganku, berbagi semua cerita yang kau tahu kepadaku walaupun pernah ada rahasiaku yang tidak kuberitahukan kepadamu, heheh"

Beberapa hari kemarin ia pernah bertanya kepadaku lewat telepon:
"zam, siapa yang terakhir kali sebelum saya yang pernah menelponmu?"
aku diam, dan tertawa " kawan, kapan terakhir kali kau menelponku yah". Hahahaha, Kami tertawa bersama. 
                      Masih teringat jelas, ketika hari dimana pengumuman snmptn itu datang. Dirimu datang menjemputku untuk melihat pengumuman di internet rumahmu. Hatiku tak karuan menunggu website snmptn loading, hingga akhirnya terbuka dan alhamdulillah aku diterima di IPB. Tanganku dingin, tak percaya aku bisa lulus di IPB. Waaaawww, senang banget. Meski ada khawatir dalam hatiku, kau tahu itu. Kau coba menguatkan tekadku, selalu mendukungku. Dukungan itu yang selalu membuatku kuat  atas keputusanku hingga saat ini. Orangtuamu yang kuanggap seperti orang tuaku sendiri turut memberikan selamat dan doa padaku, betapa bahagianya aku saat itu. Kemudian, di tengah hujan deras malam itu kau mengantarku pulang untuk memberitahu orang-orang di rumahku. "hatiku sangat senang, tapi ada suatu hal yang mengganjal" huffff, tenang zam. Terima kasih, sahabat...
                        Dirimu pernah rela mengorbankan waktumu untuk menemaniku menemui ibuku yang jaraknya lumayan jauh dari rumahmu. Mengajakku ke tempat-tempat indah, keliling-keliling dan sedikit menjahiliku, kenapa dirimu begitu banyak memberi. kutak tahu apa aku bisa memberi sebanyak kebahagiaan yang telah kau beri. Hanya doaku, smoga dimana pun dirimu berada Allah akan selalu melindungimu. Rasanya kutak dapat menahan air mata ini ketika kau menelponku. hehehehe, rinduku sahabatku. 
                   Tak dapat kukatakan semua hal yang telah dirimu lakukan untukku, kutak pernah bisa membalas semuanya. Yang bisa kuberikan, aku tetap sahabatmu sampai kapanpun. Ada banyak hal yang tak bisa kuungkapkan dalam tulisan ini, namun tersave kuat dalam memoriku. hatiku full dengan hal-hal tentangmu kawan. dimanapun dirimu berada, kuyakin kau akan menjadi orang selalu menebarkan kebahagian untuk orang-orang disekitarmu. 

We Are The Texas, we never walk alone ^^

Rasanya sudah begitu lama tidak melihat kalian semua. Apa kalian baik-baik saja? Rindu akan masa itu. 

Setiap detail hal yang telah kita lewati bersama dalam kelas itu, hal yang patut kusyukuri adalah pernah mengenal kalian semua. "Canda tawa hari ini kan jadi smangat untuk masa depan...".
Kuingat sebuah lagu pandawa scout :

" disini.... ditengah lapang ini... kita bersama. Disini... tlah kita lewati memori yang takkan pernah terlupa..."
                Kalian menjadi memori indah dalam otakku, mengantarkan impuls rindu tiap kali kulihat foto ini. Hahahah, lumayan lebay sih kata-kataku. Tapi intinya kurindu kalian. Saat kalian baca tulisan ini, kuharap kalian juga rindu padaku. Canda tawa yang kalian hiasi dalam keseharian kita di sekolah. Aku memang bukan tipe sanguinis, yang mampu menghebohkan kelas, yang mampu menghidupkan suasana hening. "mendengar, senyum, diam" hanya itu yang bisa kulakukan. Yah, begitulah... aku tipe orang yang belum bisa mengungkapkan apa yang ada dipikiranku, apa yang kurasa. haahaha, Itu diriku yang dulu. Sehingga mungkin kalian mengenalku dengan sosok yang kalem (cieeeh), pendiam (wuihhhh padahal aslinya banyak maunya), cengeng (hidup telah mengajariku banyak hal: air mata mengalir dengan turunnya berat badan) yah hasilnya aku masih tetap kurus sampe sekarang, nah tapi aku tetap anak baik-baik kok. hehe, 
                  Dimanapun kalian berada, semoga loe...loe... semua pada sehat, senyum semangat *smash bgt, sukses selalu. Amin ya Allah.... 
                 

Rabu, 18 Januari 2012

how to say it

              Pengumuman adalah sesuatu hal yang dinanti, bisa menjadi hal yang ingin dikenang sampai nanti tapi bisa menjadi hal yang tidak ingin diingat lagi. Dan jawaban yang kuterima hari itu, adalah kekecewaan. Awalnya sangat menyedihkan, menangispun tidak bisa. Tersenyumpun tak sanggup, trus.... hanya berjalan tanpa ekspresi. Berjalan sendiri dalam keheningan malam, yang sedikit berbisik ( auuuuuuuhhhhhh ) "ini hal yang wajar, ayolahhhh". Kusadari banyak hal yang telah kulakukan dan itu tidak baik. Sebuah individualisme dalam kelompok, kolerisme dalam persaudaraan, tak cukup mengerti dan memahami, kesalahpahaman, dan obsesi serta segala hal yang terlalu. Mungkin menurutNya, tak sebaiknya itu berlanjut. Hingga kusadari semua hal itu.

           Semua pikiran tentang hal itu, hilang bersama berlalunya angin malam. kuteruskan langkahku...karena pilihannya cuma maju ke depan. Besok ada hal yang lebih penting sedang menanti. Rasanya senang banget bisa menjadi salah satu peserta seleksi panel di sebuah kegiatan di Jakarta. Hal yang terpikir bahwa akan ada para inspirator muda yang siap membagi ilmunya untuk pemuda lain hari itu. Dan itu memang benar terjadi. Walaupun perjalanan cukup membuatku bingung dan harus bertanya hingga belasan atau puluhan kali tentang alamat yang dimaksud namun semua terbayar lunas dengan ilmu dan pengalaman mereka yang bisa kurasakan betapa hidupnya mereka dengan kehidupan mereka saat ini. Berbagi dan mengabdi.
Salah seorang diantara mereka bernama kak david, hal yang sempat kudengar ketika ia bercerita bahwa ia pernah mengemas semua sampah di kosannya dan dimasukkannya ke dalam sebuah kardus besar. Kemudian dia membuang kardus besar yang berisi sampah itu ke sungai dibelakang kosannya. Hari itupun berlalu, dan suatu ketika banjir datang dan menerjang semua rumah di daerah tersebut. Ia tak pernah menyangka bahwa banjir akan melanda kosannya, dan yang lebih mengejutkan lagi karena ia menemukan kembali kardus besar yang isinya sampah yang pernah dulu ia buang.
             Terkadang manusia tidak berpikir panjang atas tindakan mereka, apalagi ketika tindakan itu tidak memberikan efek langsung pada waktu itu juga. Nah, sama halnya dengan kegiatan peduli terhadap lingkungan. Orang dengan gampangnya dan tanpa merasa bersalah membuang sampah di tempat yang mereka kehendaki karena sampah tak pernah balik marah atau menghukum mereka ketika sampah dibuang tempat sembarangan. Tapi namanya aksi=reaksi, suatu saat yah pasti akan kerasa juga kan? salah satu cerita nyata yah seperti pemuda di atas. Kata pepatah, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Namun ketika tak dapat lagi dicegah yah artinya harus diobatilah. Dari pengalaman tersebut, membuat kak david membuat sebuah perubahan di lingkungannya. Ia membentuk sebuah komunitas yang terkait dengan aksi peduli lingkungan. Salah satu hal hebat darinya bahwa komunitas yang ia bentuk itu telah mampu memberikan perubahan di sebuah daerah yang dulunya sangat jorok ( bayangin aja kalo ngomong aja lalat bisa masuk ke mulut) wawwwwwmm, sekarang penduduk disana mulai memanfaatkan limbah dan membuatnya menjadi barang yang bisa bernilai jual dan estetis. Kalau denger ceritanya langsung, wuiiihhh keren dah.. rasanya setelah dengar ceritanya, mau buat komunitas juga dan siap berkontribusi. Amin.
Copyright @ Sang Pena Hijau | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger