Perjuangan part 1

This is my first implementation ....

                Senang banget bisa diberikan kesempatan buat implementasiin projek " Rice husk box as an ecofriendly fish cooler to substitute styrofoam box", mahakarya (*lebay hahahah) bersama tim yang kurindukan Ayu adriani yusuf, Deny sundari dan sang inspirator kami Pak Arif. Setelah dipreteli lagi dan alhamdulillah sempat di edit juga oleh kakak super hebat di ditmawa jadilah proposal project tersebut. 
                Wah, sempat shockk bertubi-tubi juga sih... alhamdulillah lolos jadi finalis ke eco camp di bulan september nanti dan semoga berlajut ke negara tujuan. Amin ^^. Hal terlucu dari pengalaman ini itu, waktu berangkat bareng kak ahmad dan kak nita buat presentasi. They ar so nice to me, mereka ngasih nasihat, diajarin presentasi juga, plus gokil... nggak berheni ngakak. apalagi kejadian waktu pulang... kembali ke bogor kan naik Busway dulu buat ke stasiun. karena waktu itu jam-jam orang pada pulang kerja, jadi busway nya padat banget, pas ada yang kosong dikit, kak nita naik ...ehhhhhhhhhhhhhh busway langsung cabut.. aku dan kak ahmad blum naik... mana kita nggak tau jaln pulang lagi... ngakak lah kami berdua... alhasil sok ta naik busway kemana busway ini membawa kami...disitu tujuan kami... Alhamdulillah tempat pemberhetian terakhir yahhh di stasiun kota... huffff...legah ketemu kak nita juga..hiks..mengharukan. (hahah)
                okey,,,beranjak dari cerita di atas... sekarang saatnya implementasi alat. First, what I have to do now? **^%@@#$%^&*()) bingung..... mulainya dari mana? 
Kak C*hy* : Mulai dari niat dek...
_Hahahah iya yahhh.... hiks ^^
nah,,,setelah itu aku diberi resep serangkaian kegiatan yang harus kulakukan. Pertama, observasi lapang dulu... I'm coming muara angke... 
              Muara angke merupakan salah satu pelabuhan ikan di jakarta, tempat pelelangan yang menurutku lumayan besar... yah emang cuma ada ikan, udang, cumi dan sejenisnya. Orang disana cukup wellcome sama kami ( me, nunung, gerland, klor )*thank you so much mau temenin gw. Start : jepret sana jepret sini,,,,nanya yang disana juga nanya-nanya ma abang-abang yang di sini... (get it ). Ada satu hal yang mengejutkan disana. Kami bertemu dengan seorang bapak lusuh, seakan tak berdaya, ternyata habis di PHK di perusahaan yang membiayaiku ma gerland disini. Gubrakkk,,, deg deg deg.... kaget setengah hidup. Kasian banget, beliau bercerita tentang keluarganya, nekad merantau ke jakarta, dan akhirnya kena musibah disini. HIks....@#$%&* hanya ini yang dapat kami berikan, ( Uluran tangan dari teman-teman dengan tulus ikhlas....salut salut... ;)
                                                                                                                                             continoue....

Air Mata Negeriku


Indonesia berduka, bencana kembali mendera Indonesia dalam kurun waktu yang sangat singkat, kurang dari 6 bulan 3 bencana besar turun berturut-turut. Banjir bandang dan longsor di Wasior Papua, Tsunami di Kep. Mentawai, dan Gunung Merapi meletus dalam waktu yang cukup panjang dan menelan banyak korban setelah sebelumnya Tsunami di NAD tahun 2004 dan gempa bumi Nias pada tahun 2005. Bencana  tersebut belum lagi ditambah ancaman mendunia akibat global warming (pemanasan bumi). Perubahan iklim bumi yang ikut mengancam Indonesia antara lain naiknya suhu permukaan bumi 1,1–6,4 derajat Celcius dan seringnya muncul gelombang panas ekstrim yang diikuti meningkatnya intensitas dan kecepatan topan tropis. (United Nations for Disasters Reduction, 2008).
Memang tak dapat dipungkiri bahwa negara kita berada di daerah ring of fire (lingkaran api) karena rawan terhadap bencana alam. Empat lempeng tektonik (Benua Asia, Benua Australia, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) dan adanya sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara–Sulawesi, menyebabkan negara kita pemilik natural hazard seperti gempa, longsor dan banjir, tertinggi di dunia. Dari total bencana yang ada, bencana cuaca dan perairan (hidrometeorologi) adalah yang paling sering terjadi, meliputi banjir (34,1 persen) diikuti oleh tanah longsor (16 persen). (BAPENAS–Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Nasioanl /BKP-BN 2006-2009).
Namun bukan berarti semua yang terjadi karena alam semata, tetapi perilaku manusia yang rakus, merusak alam demi meraup keuntungan pribadi. Dan pada akhirnya berdampak pada kerusakan alam sehingga menimbulkan bencana satu per satu. Misalnya saja, illegal logging sehingga hutan gundul dan tak dapat lagi menampung resapan air hujan menyebabkan sering terjadinya longsor, pengerukan hasil tambang secara berlebihan, pembuangan limbah yang tidak ramah lingkungan, dan lain sebagainya.
“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S. 42 : Asy Syuura : 30)
Bukankah peran hidup manusia adalah sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi. Dimana makna khalifah tersebut adalah memanfaatkan segala apa yang ada di alam dengan bijaksana sehingga bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
“ Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang” ( QS. Al An’am : 165)
            Maka dari itu, sebagai khalifah di bumi ini kita harus melaksanakan amanah untuk memelihara alam sekitar kita. Jadikan bencana alam yang terjadi selama ini adalah teguran atas kelalaian kita mencegah terjadinya kerusakan alam, hukuman bagi kita yang melakukan kerusakan , dan ujian dari Allah untuk kita atas karunia yang telah Dia berikan. Tak tergerakkah hati kita melihat saudara-saudara kita yang menjadi korban akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab? Hal kecil yang dapat kita lakukan saat ini, adalah menghapus air mata saudara-saudara kita yang terkena musibah. Memberikan sedikit apa yang kita punya baik itu harta, waktu luang untuk menyemangati mereka, tenaga untuk membangun puing-puing rumah mereka, dan banyak hal lainnya.  Namun yang terpenting adalah mulai dari diri sendiri menjalin hubungan yang sinergis antara manusia dan alam. Alam menyediakan apa yang kita butuhkan sehari-hari dan kita mampu memelihara alam sekitar kita. 

 # ini artikel yang kubuat sebagai syarat mengikuti SG PAI ^_^

Budaya Menutup Keran

Air bersih merupakan sumber kehidupan umat manusia. Yang dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi dan berbagai aktivitas lainnya. Sama halnya bahan bakar minyak, air bersih pun juga bisa menjadi hal yang langkah didapatkan pada waktu tertentu.   Sementara jumlah air tawar di planet ini relatif konstan dari waktu ke waktu-terus didaur ulang melalui atmosfer dan kembali ke cangkir kita sedangkan pertumbuhan penduduk  meningkat secara eksponensial. Ini berarti bahwa setiap tahun terdapat kompetisi untuk persediaan, bersih berlimpah air untuk minum, memasak, mandi, dan mempertahankan intensifikasi kehidupan. Kelangkaan air adalah sebuah konsep abstrak banyak dan kenyataan yang sebenarnya bagi orang lain. Air tawar membuat sebuah fraksi kecil dari semua air di planet ini. Sementara hampir 70 persen dari dunia ditutupi oleh air, hanya 2,5 persen dari itu yang segar. Bahkan kemudian, hanya 1 persen dari air tawar kita mudah diakses, dengan banyak yang terjebak dalam gletser dan salju. Pada dasarnya, hanya 0,007 persen air planet ini tersedia untuk bahan bakar dan pakan 6,8 miliar penduduknya.1
Menurut PBB, penggunaan air telah berkembang lebih dari dua kali laju kenaikan penduduk di abad terakhir. Pada tahun 2025, yang diperkirakan 1,8 miliar orang akan tinggal di daerah terganggu oleh kelangkaan air, dengan dua-pertiga dari penduduk dunia hidup di air-menekankan daerah sebagai akibat dari penggunaan, pertumbuhan, dan perubahan iklim. Ditambah dengan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan air yang terkesan boros. Kegiatan pemborosan yang paling lumrah dilakukan oleh masyarakat adalah tidak menutup kran air ketika bak air telah penuh. Budaya menutup keran kerap kali dianggap sebagai kegiatan yang sepele untuk dilakukan dengan segera. Tapi coba kita telaah lebih jauh, katakanlah jika terdapat 1.000 rumah yang memiliki 1 kamar mandi yang memiliki kran air, dalam sehari membuang setetes air (misalkan 1 tetes air = 0,0273 ml air) karena tidak menutup kran air ketika bak telah penuh sehingga diperoleh 27,3 ml air yang terbuang percuma dalam sehari. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data dari badan pusat statistic yakni sekitar 237 juta orang. Diumpamakan memiliki sebuah rumah dengan minimal 1 kamar mandi, maka terdapat 6,4701 juta ml air atau 6.470,1 liter air yang terbuang percuma dalam sehari. Sungguh sebuah pemborosan yang sangat untuk Negara yang tengah dilanda isu krisis air ini.     
Maka dari itu, air bersih harus digunakan seefisien mungkin untuk menghidari pemborosan penggunaan air bersih. Sebab tantangan yang kita hadapi sekarang adalah cara yang efektif untuk melindungi, mengelola, dan mendistribusikan air yang kita miliki. Jangan sampai menunggu kelangkaan air telanjur parah hingga membuat krisis air di negeri ini benar-benar berada di titik nazir peradaban.
~SETETES AIR SANGAT BERHARGA DEMI MASA DEPAN~

Feel alone

           Kurasakan diriku sendiri diantara begitu banyak hal yang harus kulakukan hari ini. Pukul 11:39, duduk di bawah pohon sendiri menikmati kesunyiaan sesaat. Berfikir selanjutnya apa yang harus kulalukan selanjutnya. Masih buram,...adakah yang mau memberiku petunjuk selanjutnya.
           Listening music : Skyline .....i want to fly well
#kupu-kupu sekitar ku seakan ikut menari, kelopak ungu menghiasi sekitar taman...9 bangku kosong dan hanya satu yang terisi olehku.
           Kadang, sepi itu kunikmati..... kadang sepi itu terasa sangat membosankan. tak ada seorangpun yang bisa diajak bicara, kecuali sunyi. Cukup menyedihkan kurasa. I'm stuck a moment with you (justin bieber)......
But, se' se' .... call all u'r friends to come here... just wait for a minute. It would be so crowded. I hope this moment.

Kutemukan duniaku

"Alhamdulillah, impian yang kutulis ketika pertama kumasuk di kampus hijau ini menjadi  kenyataan. Sebuah kampus hijau dimana kubisa menemukan duniaku. Bertemu dengan pribadi-pribadi yang luar biasa."

             

Senin, 18 Juli 2011

Perjuangan part 1

This is my first implementation ....

                Senang banget bisa diberikan kesempatan buat implementasiin projek " Rice husk box as an ecofriendly fish cooler to substitute styrofoam box", mahakarya (*lebay hahahah) bersama tim yang kurindukan Ayu adriani yusuf, Deny sundari dan sang inspirator kami Pak Arif. Setelah dipreteli lagi dan alhamdulillah sempat di edit juga oleh kakak super hebat di ditmawa jadilah proposal project tersebut. 
                Wah, sempat shockk bertubi-tubi juga sih... alhamdulillah lolos jadi finalis ke eco camp di bulan september nanti dan semoga berlajut ke negara tujuan. Amin ^^. Hal terlucu dari pengalaman ini itu, waktu berangkat bareng kak ahmad dan kak nita buat presentasi. They ar so nice to me, mereka ngasih nasihat, diajarin presentasi juga, plus gokil... nggak berheni ngakak. apalagi kejadian waktu pulang... kembali ke bogor kan naik Busway dulu buat ke stasiun. karena waktu itu jam-jam orang pada pulang kerja, jadi busway nya padat banget, pas ada yang kosong dikit, kak nita naik ...ehhhhhhhhhhhhhh busway langsung cabut.. aku dan kak ahmad blum naik... mana kita nggak tau jaln pulang lagi... ngakak lah kami berdua... alhasil sok ta naik busway kemana busway ini membawa kami...disitu tujuan kami... Alhamdulillah tempat pemberhetian terakhir yahhh di stasiun kota... huffff...legah ketemu kak nita juga..hiks..mengharukan. (hahah)
                okey,,,beranjak dari cerita di atas... sekarang saatnya implementasi alat. First, what I have to do now? **^%@@#$%^&*()) bingung..... mulainya dari mana? 
Kak C*hy* : Mulai dari niat dek...
_Hahahah iya yahhh.... hiks ^^
nah,,,setelah itu aku diberi resep serangkaian kegiatan yang harus kulakukan. Pertama, observasi lapang dulu... I'm coming muara angke... 
              Muara angke merupakan salah satu pelabuhan ikan di jakarta, tempat pelelangan yang menurutku lumayan besar... yah emang cuma ada ikan, udang, cumi dan sejenisnya. Orang disana cukup wellcome sama kami ( me, nunung, gerland, klor )*thank you so much mau temenin gw. Start : jepret sana jepret sini,,,,nanya yang disana juga nanya-nanya ma abang-abang yang di sini... (get it ). Ada satu hal yang mengejutkan disana. Kami bertemu dengan seorang bapak lusuh, seakan tak berdaya, ternyata habis di PHK di perusahaan yang membiayaiku ma gerland disini. Gubrakkk,,, deg deg deg.... kaget setengah hidup. Kasian banget, beliau bercerita tentang keluarganya, nekad merantau ke jakarta, dan akhirnya kena musibah disini. HIks....@#$%&* hanya ini yang dapat kami berikan, ( Uluran tangan dari teman-teman dengan tulus ikhlas....salut salut... ;)
                                                                                                                                             continoue....

Minggu, 10 Juli 2011

Air Mata Negeriku


Indonesia berduka, bencana kembali mendera Indonesia dalam kurun waktu yang sangat singkat, kurang dari 6 bulan 3 bencana besar turun berturut-turut. Banjir bandang dan longsor di Wasior Papua, Tsunami di Kep. Mentawai, dan Gunung Merapi meletus dalam waktu yang cukup panjang dan menelan banyak korban setelah sebelumnya Tsunami di NAD tahun 2004 dan gempa bumi Nias pada tahun 2005. Bencana  tersebut belum lagi ditambah ancaman mendunia akibat global warming (pemanasan bumi). Perubahan iklim bumi yang ikut mengancam Indonesia antara lain naiknya suhu permukaan bumi 1,1–6,4 derajat Celcius dan seringnya muncul gelombang panas ekstrim yang diikuti meningkatnya intensitas dan kecepatan topan tropis. (United Nations for Disasters Reduction, 2008).
Memang tak dapat dipungkiri bahwa negara kita berada di daerah ring of fire (lingkaran api) karena rawan terhadap bencana alam. Empat lempeng tektonik (Benua Asia, Benua Australia, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik) dan adanya sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara–Sulawesi, menyebabkan negara kita pemilik natural hazard seperti gempa, longsor dan banjir, tertinggi di dunia. Dari total bencana yang ada, bencana cuaca dan perairan (hidrometeorologi) adalah yang paling sering terjadi, meliputi banjir (34,1 persen) diikuti oleh tanah longsor (16 persen). (BAPENAS–Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Nasioanl /BKP-BN 2006-2009).
Namun bukan berarti semua yang terjadi karena alam semata, tetapi perilaku manusia yang rakus, merusak alam demi meraup keuntungan pribadi. Dan pada akhirnya berdampak pada kerusakan alam sehingga menimbulkan bencana satu per satu. Misalnya saja, illegal logging sehingga hutan gundul dan tak dapat lagi menampung resapan air hujan menyebabkan sering terjadinya longsor, pengerukan hasil tambang secara berlebihan, pembuangan limbah yang tidak ramah lingkungan, dan lain sebagainya.
“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S. 42 : Asy Syuura : 30)
Bukankah peran hidup manusia adalah sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi. Dimana makna khalifah tersebut adalah memanfaatkan segala apa yang ada di alam dengan bijaksana sehingga bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
“ Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang” ( QS. Al An’am : 165)
            Maka dari itu, sebagai khalifah di bumi ini kita harus melaksanakan amanah untuk memelihara alam sekitar kita. Jadikan bencana alam yang terjadi selama ini adalah teguran atas kelalaian kita mencegah terjadinya kerusakan alam, hukuman bagi kita yang melakukan kerusakan , dan ujian dari Allah untuk kita atas karunia yang telah Dia berikan. Tak tergerakkah hati kita melihat saudara-saudara kita yang menjadi korban akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab? Hal kecil yang dapat kita lakukan saat ini, adalah menghapus air mata saudara-saudara kita yang terkena musibah. Memberikan sedikit apa yang kita punya baik itu harta, waktu luang untuk menyemangati mereka, tenaga untuk membangun puing-puing rumah mereka, dan banyak hal lainnya.  Namun yang terpenting adalah mulai dari diri sendiri menjalin hubungan yang sinergis antara manusia dan alam. Alam menyediakan apa yang kita butuhkan sehari-hari dan kita mampu memelihara alam sekitar kita. 

 # ini artikel yang kubuat sebagai syarat mengikuti SG PAI ^_^

Budaya Menutup Keran

Air bersih merupakan sumber kehidupan umat manusia. Yang dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi dan berbagai aktivitas lainnya. Sama halnya bahan bakar minyak, air bersih pun juga bisa menjadi hal yang langkah didapatkan pada waktu tertentu.   Sementara jumlah air tawar di planet ini relatif konstan dari waktu ke waktu-terus didaur ulang melalui atmosfer dan kembali ke cangkir kita sedangkan pertumbuhan penduduk  meningkat secara eksponensial. Ini berarti bahwa setiap tahun terdapat kompetisi untuk persediaan, bersih berlimpah air untuk minum, memasak, mandi, dan mempertahankan intensifikasi kehidupan. Kelangkaan air adalah sebuah konsep abstrak banyak dan kenyataan yang sebenarnya bagi orang lain. Air tawar membuat sebuah fraksi kecil dari semua air di planet ini. Sementara hampir 70 persen dari dunia ditutupi oleh air, hanya 2,5 persen dari itu yang segar. Bahkan kemudian, hanya 1 persen dari air tawar kita mudah diakses, dengan banyak yang terjebak dalam gletser dan salju. Pada dasarnya, hanya 0,007 persen air planet ini tersedia untuk bahan bakar dan pakan 6,8 miliar penduduknya.1
Menurut PBB, penggunaan air telah berkembang lebih dari dua kali laju kenaikan penduduk di abad terakhir. Pada tahun 2025, yang diperkirakan 1,8 miliar orang akan tinggal di daerah terganggu oleh kelangkaan air, dengan dua-pertiga dari penduduk dunia hidup di air-menekankan daerah sebagai akibat dari penggunaan, pertumbuhan, dan perubahan iklim. Ditambah dengan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan air yang terkesan boros. Kegiatan pemborosan yang paling lumrah dilakukan oleh masyarakat adalah tidak menutup kran air ketika bak air telah penuh. Budaya menutup keran kerap kali dianggap sebagai kegiatan yang sepele untuk dilakukan dengan segera. Tapi coba kita telaah lebih jauh, katakanlah jika terdapat 1.000 rumah yang memiliki 1 kamar mandi yang memiliki kran air, dalam sehari membuang setetes air (misalkan 1 tetes air = 0,0273 ml air) karena tidak menutup kran air ketika bak telah penuh sehingga diperoleh 27,3 ml air yang terbuang percuma dalam sehari. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data dari badan pusat statistic yakni sekitar 237 juta orang. Diumpamakan memiliki sebuah rumah dengan minimal 1 kamar mandi, maka terdapat 6,4701 juta ml air atau 6.470,1 liter air yang terbuang percuma dalam sehari. Sungguh sebuah pemborosan yang sangat untuk Negara yang tengah dilanda isu krisis air ini.     
Maka dari itu, air bersih harus digunakan seefisien mungkin untuk menghidari pemborosan penggunaan air bersih. Sebab tantangan yang kita hadapi sekarang adalah cara yang efektif untuk melindungi, mengelola, dan mendistribusikan air yang kita miliki. Jangan sampai menunggu kelangkaan air telanjur parah hingga membuat krisis air di negeri ini benar-benar berada di titik nazir peradaban.
~SETETES AIR SANGAT BERHARGA DEMI MASA DEPAN~

Feel alone

           Kurasakan diriku sendiri diantara begitu banyak hal yang harus kulakukan hari ini. Pukul 11:39, duduk di bawah pohon sendiri menikmati kesunyiaan sesaat. Berfikir selanjutnya apa yang harus kulalukan selanjutnya. Masih buram,...adakah yang mau memberiku petunjuk selanjutnya.
           Listening music : Skyline .....i want to fly well
#kupu-kupu sekitar ku seakan ikut menari, kelopak ungu menghiasi sekitar taman...9 bangku kosong dan hanya satu yang terisi olehku.
           Kadang, sepi itu kunikmati..... kadang sepi itu terasa sangat membosankan. tak ada seorangpun yang bisa diajak bicara, kecuali sunyi. Cukup menyedihkan kurasa. I'm stuck a moment with you (justin bieber)......
But, se' se' .... call all u'r friends to come here... just wait for a minute. It would be so crowded. I hope this moment.

Kutemukan duniaku

"Alhamdulillah, impian yang kutulis ketika pertama kumasuk di kampus hijau ini menjadi  kenyataan. Sebuah kampus hijau dimana kubisa menemukan duniaku. Bertemu dengan pribadi-pribadi yang luar biasa."

             
Copyright @ Sang Pena Hijau | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger