Sahabatku

Ini tangan sahabatku, dia salah satu sahabat terbaik yang kumiliki. Dengan tangannya itu, ia memberi banyak  untuk orang-orang disekitarnya. 
" betapa beruntungnya diriku, menjadi salah satu sahabatmu. kau telah mengajariku banyak hal, menghapus air mataku, menerima setiap sesak yang kurasa, membagi bahagiamu denganku, berbagi semua cerita yang kau tahu kepadaku walaupun pernah ada rahasiaku yang tidak kuberitahukan kepadamu, heheh"

Beberapa hari kemarin ia pernah bertanya kepadaku lewat telepon:
"zam, siapa yang terakhir kali sebelum saya yang pernah menelponmu?"
aku diam, dan tertawa " kawan, kapan terakhir kali kau menelponku yah". Hahahaha, Kami tertawa bersama. 
                      Masih teringat jelas, ketika hari dimana pengumuman snmptn itu datang. Dirimu datang menjemputku untuk melihat pengumuman di internet rumahmu. Hatiku tak karuan menunggu website snmptn loading, hingga akhirnya terbuka dan alhamdulillah aku diterima di IPB. Tanganku dingin, tak percaya aku bisa lulus di IPB. Waaaawww, senang banget. Meski ada khawatir dalam hatiku, kau tahu itu. Kau coba menguatkan tekadku, selalu mendukungku. Dukungan itu yang selalu membuatku kuat  atas keputusanku hingga saat ini. Orangtuamu yang kuanggap seperti orang tuaku sendiri turut memberikan selamat dan doa padaku, betapa bahagianya aku saat itu. Kemudian, di tengah hujan deras malam itu kau mengantarku pulang untuk memberitahu orang-orang di rumahku. "hatiku sangat senang, tapi ada suatu hal yang mengganjal" huffff, tenang zam. Terima kasih, sahabat...
                        Dirimu pernah rela mengorbankan waktumu untuk menemaniku menemui ibuku yang jaraknya lumayan jauh dari rumahmu. Mengajakku ke tempat-tempat indah, keliling-keliling dan sedikit menjahiliku, kenapa dirimu begitu banyak memberi. kutak tahu apa aku bisa memberi sebanyak kebahagiaan yang telah kau beri. Hanya doaku, smoga dimana pun dirimu berada Allah akan selalu melindungimu. Rasanya kutak dapat menahan air mata ini ketika kau menelponku. hehehehe, rinduku sahabatku. 
                   Tak dapat kukatakan semua hal yang telah dirimu lakukan untukku, kutak pernah bisa membalas semuanya. Yang bisa kuberikan, aku tetap sahabatmu sampai kapanpun. Ada banyak hal yang tak bisa kuungkapkan dalam tulisan ini, namun tersave kuat dalam memoriku. hatiku full dengan hal-hal tentangmu kawan. dimanapun dirimu berada, kuyakin kau akan menjadi orang selalu menebarkan kebahagian untuk orang-orang disekitarmu. 

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 19 Januari 2012

Sahabatku

Ini tangan sahabatku, dia salah satu sahabat terbaik yang kumiliki. Dengan tangannya itu, ia memberi banyak  untuk orang-orang disekitarnya. 
" betapa beruntungnya diriku, menjadi salah satu sahabatmu. kau telah mengajariku banyak hal, menghapus air mataku, menerima setiap sesak yang kurasa, membagi bahagiamu denganku, berbagi semua cerita yang kau tahu kepadaku walaupun pernah ada rahasiaku yang tidak kuberitahukan kepadamu, heheh"

Beberapa hari kemarin ia pernah bertanya kepadaku lewat telepon:
"zam, siapa yang terakhir kali sebelum saya yang pernah menelponmu?"
aku diam, dan tertawa " kawan, kapan terakhir kali kau menelponku yah". Hahahaha, Kami tertawa bersama. 
                      Masih teringat jelas, ketika hari dimana pengumuman snmptn itu datang. Dirimu datang menjemputku untuk melihat pengumuman di internet rumahmu. Hatiku tak karuan menunggu website snmptn loading, hingga akhirnya terbuka dan alhamdulillah aku diterima di IPB. Tanganku dingin, tak percaya aku bisa lulus di IPB. Waaaawww, senang banget. Meski ada khawatir dalam hatiku, kau tahu itu. Kau coba menguatkan tekadku, selalu mendukungku. Dukungan itu yang selalu membuatku kuat  atas keputusanku hingga saat ini. Orangtuamu yang kuanggap seperti orang tuaku sendiri turut memberikan selamat dan doa padaku, betapa bahagianya aku saat itu. Kemudian, di tengah hujan deras malam itu kau mengantarku pulang untuk memberitahu orang-orang di rumahku. "hatiku sangat senang, tapi ada suatu hal yang mengganjal" huffff, tenang zam. Terima kasih, sahabat...
                        Dirimu pernah rela mengorbankan waktumu untuk menemaniku menemui ibuku yang jaraknya lumayan jauh dari rumahmu. Mengajakku ke tempat-tempat indah, keliling-keliling dan sedikit menjahiliku, kenapa dirimu begitu banyak memberi. kutak tahu apa aku bisa memberi sebanyak kebahagiaan yang telah kau beri. Hanya doaku, smoga dimana pun dirimu berada Allah akan selalu melindungimu. Rasanya kutak dapat menahan air mata ini ketika kau menelponku. hehehehe, rinduku sahabatku. 
                   Tak dapat kukatakan semua hal yang telah dirimu lakukan untukku, kutak pernah bisa membalas semuanya. Yang bisa kuberikan, aku tetap sahabatmu sampai kapanpun. Ada banyak hal yang tak bisa kuungkapkan dalam tulisan ini, namun tersave kuat dalam memoriku. hatiku full dengan hal-hal tentangmu kawan. dimanapun dirimu berada, kuyakin kau akan menjadi orang selalu menebarkan kebahagian untuk orang-orang disekitarmu. 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ Sang Pena Hijau | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger